PENELITIAN LITERATUR
(LIBRARY RESEARCH)
Oleh: Hadi Purwanto
A. Pendahuluan
Penelitian Literatur atau Penelitian Kepustakaan merupakan jenis penelitian
kualitatif yang pada umumnya tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber
datanya. Penelitian Kepustakaan merupakan metode yang digunakan dalam pencarian
data, atau cara pengamatan (bentuk observasi) secara mendalam terhadap tema
yang diteliti
Selain itu penelitian kepustakaan adalah penelitian yang
dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik
yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Contoh-contoh penelitian semacam
ini adalah penelitian sejarah, penelitian pemikiran tokoh, penelitian (bedah)
buku dan berbagai contoh lain penelitian yang berkait dengan kepustakaan.
Penelitian
jenis ini salah satunya memuat beberapa gagasan atau teori yang saling
berkaitan secara kukuh serta didukung oleh data-data dari sumber pustaka.
Sumber pustaka sebagai bahan kajian dapat berupa jurnal penelitian ilmiah,
disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian ilmiah, buku teks yang dapat
dipertanggungjawabkan asal usulnya, makalah, laporan/kesimpulan seminar,
catatan/rekaman diskusi ilmiah, tulisan-tulisan resmi terbitan pemerintah dan
lembaga-lembaga lain. Beberapa data-data pustaka tersebut dibahas secara
mendalam dan teliti, dalam rangka sebagai pendukung atau penentang gagasan atau
teori awal untuk menghasilkan kesimpulan.
Selain
bersumber dari teks bentuk cetak yang berupa tulisan atau catatan-catatan yang
berupa huruf dan angka, penelusuran pustaka dapat juga melalui bentuk piringan
optik, melalui komputer atau data komputer. Dengan kata lain penelitian
kepustakaan bisa juga dalam bentuk digital. Dan bias juga bersumber dari film
(hasil rekaman), gambar, dokumen, dan arsip-arsip sejarah. Kesimpulan
penelitian kepustakaan salah satunya dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan
data/informasi dari berbagai sumber pustaka kemudian diolah dan disajikan
dengan cara baru untuk memperoleh kepentingan yang baru.
B. Pengertian
Penelitian Literatur
Penelitian Literatur dinamakan juga dengan Penelitian
Kepustakaan (Library Research) atau dapat juga dinamakan dengan studi
Kepustakaan. Dalam kamus ilmiah popular literature diartikan kepustakaan,
buku-buku sebagai bahan bacaan, dan kesastraan.
Penelitian Kepustakaan dapat diartikan sebagai
penelitian yang mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan-bahan kepustakaan
seperti buku, majalah, catatan, naskah, dokumen dan sebagainya yang pada
umumnya bahan-bahan tersebut didapatkan di perpustakaan.
Studi kepustakaan juga diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan
merupakan suatu tempat yang tepat guna
memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan
dikaji, dicatat dan dimanfaatkan. Seorang peneliti hendaknya mengenal atau
tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan
sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah
menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku
pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan
penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan
memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang
singkat.
Setidaknya dalam penelitian kepustakaan terdapat empat ciri utama
penelitian yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Peneliti berhadapan
langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan
langsung dari lapangan atau saksi mata (eye witness) berupa kejadian, orang,
atau benda lainnya. Teks memiliki sifat-sifatnya sendiri dan memerlukan
pendekatan tersendiri pula. kritik teks merupakan metode yang biasa
dikembangkan dalam studi fisiologi, dll. Jadi perpustakaan adalah laborat
peniliti kepustakaan dan karena itu teknik membaca teks ( buku, artikel, dan dokumen)
menjadi bagian yang fundamental dalam penilitian kepustakaan.
2. Data pustaka bersifat siap
pakai (ready mode): peneliti tidak kemana-mana kecuali hanya berhadapan
langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.ibarat orang
belajar naik sepeda, orang tak perlu membaca buku artikel atau buku tentang
bagaimana teori naik sepeda, begitu pula halnya dengan riset
pustaka. Untuk melakukan riset pustaka, orang tidak perlu menguasai
ilmu perpustakaan. Satu-satunya cara untuk belajar menggunakannya perpustakaan
dengan tepat ialah langsung menggunakannya. Meskipun
demikian, calon peneliti yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan, tentu masih
perlu mengenal seluk-beluk studi perpustakaan untuk kepentingan
penelitian atau pembuatan makalah.
3. Data perpustakaan umummnya
sumber sekunder artinya: bahwa peniliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan
bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.
4. Bahwa kondisi data pustaka
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan info statis:
tetap artinya kapanpun Ia datang dan pergi data tersebut tidak akan berubah
karena ia sudah merupakan data “mati” yang tersimpan dalam rekaman
tertulis (teks, angka, gambar, rekaman tape atau film).
C. Tehnik
Pengumpulan Data dan Teknik Analisis
Sebelum
membahas tentang tehnik pengumpulan data, akan dijelaskan tentang sampling.
Pada penelitian kepustakaan tidak menggunakan populasi, tetapi hanya
menggunakan sampling.
Sampling
yang digunakan pada penelitian kepustakaan berbeda dengan sampling yang digunakan
pada penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian kepustakaan
digunakan sampling teoritis (theoretical sampling). Yaitu sampel yang
seutuhnya merujuk kepada teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan
penelitian.
Tehnik
pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian kepustakaan adalah pengumpulan
data literature yaitu bahan-bahan pustaka yang koheren dengan objek pembehasan
yang dimaksud. Data yang ada dalam penelitian kepustakaan tersebut dikumpulkan
dan diolah dengan cara:
1. Editing yaitu pemeriksaan kembali data yang
diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna antara satu dengan yang lainnya.
2. Organizing, yaitu pengorganisiran data-data
yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan.
3. Penemuan hasil penelitian yaitu melakukan
analisis lanjutan terhadap hasil pengorganisiran data dengan menggunakan
kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan sehingga diperoleh kesimpulan
tertentu yang merupakan hasil jawaban dari rumusan masalah.
Sedangkan analisis data dalam Penelitian Kepustakaan ada beberapa macam diantaranya:
1. Analiss isi (content analysis)
Yaitu penelitian yang bersifat mendalam
terhadap suatu isi suatu formasi tertulis atau tercetak tulisan tersebut. Analisis
isi diartikan juga suatu tehnik penelitian untuk membuat inreferensi yang dapat
ditiru (reflicabel) dan kebenaran daya
dengan memperhatikan konteksnya.
2.
Analisi komparasi
yaitu : dengan cara membandingkan objek penelitian dengan konsep
pembanding. Dalam penelitian ini akan dihasilkan 2 kemungkinan yaitu Simpulan
menyatakan bahwa konsep yang diteliti sama dengan konsep pembandingnya, dan
Simpulan yang diteliti menyatakan ketidaksamaan.
Tujuan utama penelitian semacam ini adalah membandingkan apakah kasus
yang diteliti mempunyai kesamaan dengan konsep pengujinya.
3.
Analisis historis
yaitu : dengan cara melakukan analisis kejadian-kejadian dimasa yang
lalu untuk mengetahui kenapa dan bagaimana suatu peristiwa itu telah terjadi.
Hasil yang ditemukan bermanfaat untuk menentukan apakah rentetan kejadian
tersebut sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Selain tiga analis data di atas terdapat lima pendekatan berfikir yang
dapat dilakukan dalam menganalisis data penelitian kepustakaan, yaitu:
1. Induktif
Mengembangkan sebuah ide yang dikemukaan oleh seorang pakar, atau
beberapa orang pakar menjadi sebuah pembahasan secara komperhensif, yang
didukung oleh teori, konsep dan data dokumentasi yang relevan
2. Deduktif
Menarik suatu sintesis (simpulan) pembahasan dari beragam sumbernya yang
telah dikemukakan oleh para pakar atau data-data yang relevan dengan
penelitian.
3. Comperatif
Adalah mengemukakan fakta-fakta teoritis yang dikembangkan dari pakar
yang satu dengan pakar yang lain, sehingga ditemukan garis pemisah perbedaan
atau benang merah kesamaan pandang atau teori-teori yang dikemukakan, kemudian
ditarik suatu simpulan.
4. Deskriptif
Menggambarkan, mengemukakan atau menguraikan berbagai data/ teori yang
telah ada. Dalam proses deskriptif dat terdapat dua macam. Pertama,
deskriptif data hanya pada tataran permukaan luarnya saja. Artinya penelitian
ini hanya menggambarkan apa yang tersurat pada teori / data yang ada, kemudian
diikuti dengan analisis dan simpulan. Kedua, deskriptif data mendalam.
Artinya penelitian tidak hanya menggambarkan data yang tersurat namun menemukan
hakikat dibalik sebuah teori yang dikemukakan. Dengan kata lain penelitian ini
berusaha mengungkap suatu makna dibalik teori yang dikemukakan yang selanjutnya
dilakukan analisis dan simpulan.
5. Interpretative
Pendekatan interpretative dilakukan untuk menafsirkan data-data primer
atau skunder yang digunakan. Pendekatan berfikir ini dilakukan untuk membantu
peneliti maupun pembaca dalam memahami sebuah teori atau konsep yang dipakai.
Dengan interprestasi, sesorang peneliti menyederhanakan pemahamannya dan
memudahkan bagi pembacanya untuk mengerti.
D.
Langkah-langkah dalam studi kepustakaan:
Ada beberapa langkah yang harus
ditempuh oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian kepustakaan yaitu:
1.
Mendaftar semua variable yang perlu diteliti.
- Mencari setiap variable.
- Memilih
deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia.
- Memeriksa indeks yang memuat variable-variabel dan topik masalah
yang diteliti.
- Selanjutnya
yang menjadi lebih khusus adalah mencari artikel-artikel, buku-buku, dan
biografi yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan yang relevan
dengan masalah yang diteliti.
- Setelah informasi yang relevan ditemukan, peneliti kemudian
"mereview" dan menyusun bahan pustaka
sesuai dengan urutan kepentingan dab relevansinya dengan masalah yang
sedang diteliti.
- Bahan-bahan
informasi yang diperoleh kemudian dibaca, dicatat, diatur, dan ditulis
kembali. Untuk keperluan ini biasanya peneliti dapat menggunakan dua macam
kartu, yaitu kartu bibliografi (bibliography card) dan kartu
catatan(content card). Agar dapat dibedakan, kedua kartu
tersebut dapat berbeda wamanya. Kartu bibliografi dibuat untuk
mencatat keterangan tentang judul buku, majalah ,
surat kabar, dan jurnal. Catatan pada
kartu bibliografi berisikan nama pengarang, judul buku, penerbit,
dan tahun penerbitannya. Sedangkan pada kartu catatan atau
content card, peneliti dapat
menulis kutipan (quotation)dari tulisan tertentu,
saduran, ringkasan, tanggapan atau komentar peneliti terhadap
apa yang telah dibaca.
- Dalam langkah terakhir,yaitu proses penulisan penelitian dari
bahan-bahan yang telah terkumpul dijadikan satu dalam sebuah konsep
penlitian.
E. Penutup
Dari uraian
makalah di atas maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan dapat diartikan sebagai penelitian yang
mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan-bahan kepustakaan seperti buku,
majalah, catatan, naskah, dokumen dan sebagainya yang pada umumnya bahan-bahan
tersebut didapatkan di perpustakaan
2. Tehnik pengumpulan data yang digunakan
dalam Penelitian kepustakaan adalah pengumpulan data literature yaitu
bahan-bahan pustaka yang koheren.
3. Analisis data dalam Penelitian
Kepustakaan ada beberapa macam
diantaranya: Analiss isi (content analysis), Analisi komparasi
dan Analisis historis.
DAFTAR
PUSTAKA
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan
Artikel Ilmiah; Panduan Berbasis Penelitian Kualitatif, Lapangan dan
Perpustakaan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.
Nazir, M., Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.
Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer,
Surabaya: Gitamedia Press, 2006.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi,
Banjarmasin: Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari, 2000.
Zed, Mestika, Metodo penelitian
kepustakaan, Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2008.
Terima kasih, sangat bermanfaat.
BalasHapus