Rabu, 23 Desember 2015

Miris: Gaji Guru lebih rendah dari Buruh

Guru merupakan salah satu kunci dari kemajuan bangsa, karena guru adalah kunci utama sebuah pendidikan. Pendidikan akan maju karna dikelola dengan baik oleh para guru. Dan sebaliknya apabila guru tidak menggunakan fungsinya maka kualitas pendidikan akan jauh dari yang kita harapkan.

Namun yang jadi permaslahan saat ini adalah pengahsilan guru yang sangat rendah. Rendahnya penghasilan guru akan mengakibatkan guru tidak fokus dalam pekerjaannya karn
Kebutuhannya tidak dapat terpenuhi semua.

Kita pasti serung mendengar ada guru yang merangkap sebagai petani, tukang ojek dll. Dengan adanya dua pekerjaan ini perhatian sang guru tidak lagi 100% ke pendidikan, sehingga kualitad pendidikan akan jauh dari yang diharapkan.

Berapa besar penghasilan Guru?

Penghsilan guru saat ini sangat bervariasi, ada yang sangat kecil namun ada juga yang lumayn besar. Tapi kalau dibuat rata rata penghasilan guru masih sangat rendah.

Penghasilan guru honorer saat ini masih dibawah Rp.500rb bahkan di daerah daerah gaji guru SD Honorer saat ini hanya Rp.300ribuan saja. Agak beruntung guru honorer yang udah mendapatkan tunjangan sertifikasi sebesar Rp 1,5jt.

Meliht kenyataan ini ternyata gaji seorang guru honorer yang profesional pun ternyata masih di bawah gaji / penghasilan seorang buruh tukang bangunan. Untuk penghasilan buruh tukang sehari Rp.100rb dan sebulan mencapai Rp.3jt.

Melihat kenyataan tersebut berarti penghargaan untuk guru di Indonesia ini masih sangat minim. Untuk itu sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membuat pemerintah membuat aturan tentang gaji seorang guru. Saat ini seorang buruh pabrik pun punya acuan gaji yang merujuk terhadap UMR atau UMP setempat.

Lalu kenapa tidak ada GMG (Gaji Minimum Guru)?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar