Jumat, 25 Desember 2015

PENELITIAN LITERATUR

PENELITIAN LITERATUR
(LIBRARY RESEARCH)
Oleh: Hadi Purwanto
A.    Pendahuluan
Penelitian Literatur atau Penelitian Kepustakaan merupakan jenis penelitian kualitatif yang pada umumnya tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya. Penelitian Kepustakaan merupakan metode yang digunakan dalam pencarian data, atau cara pengamatan (bentuk observasi) secara mendalam terhadap tema yang diteliti
Selain itu penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Contoh-contoh penelitian semacam ini adalah penelitian sejarah, penelitian pemikiran tokoh, penelitian (bedah) buku dan berbagai contoh lain penelitian yang berkait dengan kepustakaan.
 Penelitian jenis ini salah satunya memuat beberapa gagasan atau teori yang saling berkaitan secara kukuh serta didukung oleh data-data dari sumber pustaka. Sumber pustaka sebagai bahan kajian dapat berupa jurnal penelitian ilmiah, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian ilmiah, buku teks yang dapat dipertanggungjawabkan asal usulnya, makalah, laporan/kesimpulan seminar, catatan/rekaman diskusi ilmiah, tulisan-tulisan resmi terbitan pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Beberapa data-data pustaka tersebut dibahas secara mendalam dan teliti, dalam rangka sebagai pendukung atau penentang gagasan atau teori awal untuk menghasilkan kesimpulan.
Selain bersumber dari teks bentuk cetak yang berupa tulisan atau catatan-catatan yang berupa huruf dan angka, penelusuran pustaka dapat juga melalui bentuk piringan optik,  melalui komputer atau data komputer.  Dengan kata lain penelitian kepustakaan bisa juga dalam bentuk digital. Dan bias juga bersumber dari film (hasil rekaman), gambar, dokumen, dan arsip-arsip sejarah. Kesimpulan penelitian kepustakaan salah satunya dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan data/informasi dari berbagai sumber pustaka kemudian diolah dan disajikan dengan cara baru untuk memperoleh kepentingan yang baru.
B.     Pengertian Penelitian Literatur
Penelitian Literatur dinamakan juga dengan Penelitian Kepustakaan (Library Research) atau dapat juga dinamakan dengan studi Kepustakaan. Dalam kamus ilmiah popular literature diartikan kepustakaan, buku-buku sebagai bahan bacaan, dan kesastraan.
Penelitian Kepustakaan dapat diartikan sebagai penelitian yang mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan-bahan kepustakaan seperti buku, majalah, catatan, naskah, dokumen dan sebagainya yang pada umumnya bahan-bahan tersebut didapatkan di perpustakaan.
Studi kepustakaan juga diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan. Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber  yang tepat dalam waktu yang singkat.
Setidaknya dalam penelitian kepustakaan terdapat empat ciri utama penelitian yang perlu diperhatikan yaitu:
1.      Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eye witness) berupa kejadian, orang, atau benda lainnya. Teks memiliki sifat-sifatnya sendiri dan memerlukan pendekatan tersendiri pula. kritik teks merupakan metode yang biasa dikembangkan dalam studi fisiologi, dll. Jadi perpustakaan adalah laborat peniliti kepustakaan dan karena itu teknik membaca teks ( buku, artikel, dan dokumen) menjadi bagian yang fundamental dalam penilitian kepustakaan.
2.      Data pustaka bersifat siap pakai (ready mode): peneliti tidak kemana-mana kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.ibarat orang belajar naik sepeda, orang tak perlu membaca buku artikel atau buku tentang bagaimana teori naik sepeda, begitu pula halnya dengan riset pustaka. Untuk melakukan riset pustaka, orang tidak perlu menguasai ilmu perpustakaan. Satu-satunya cara untuk belajar menggunakannya perpustakaan dengan tepat ialah  langsung menggunakannya. Meskipun demikian, calon peneliti yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan, tentu masih perlu mengenal seluk-beluk studi perpustakaan untuk kepentingan penelitian  atau pembuatan makalah.
3.      Data perpustakaan umummnya sumber sekunder artinya: bahwa peniliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.
4.      Bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan info statis: tetap artinya kapanpun Ia datang dan pergi data tersebut tidak akan berubah karena ia sudah merupakan data “mati” yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekaman tape atau film).

C.    Tehnik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis
Sebelum membahas tentang tehnik pengumpulan data, akan dijelaskan tentang sampling. Pada penelitian kepustakaan tidak menggunakan populasi, tetapi hanya menggunakan sampling.
Sampling yang digunakan pada penelitian kepustakaan berbeda dengan sampling yang digunakan pada penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian kepustakaan digunakan sampling teoritis (theoretical sampling). Yaitu sampel yang seutuhnya merujuk kepada teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan penelitian.
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian kepustakaan adalah pengumpulan data literature yaitu bahan-bahan pustaka yang koheren dengan objek pembehasan yang dimaksud. Data yang ada dalam penelitian kepustakaan tersebut dikumpulkan dan diolah dengan cara:
1.      Editing yaitu pemeriksaan kembali data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan  makna antara satu dengan yang lainnya.
2.      Organizing, yaitu pengorganisiran data-data yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan.
3.      Penemuan hasil penelitian yaitu melakukan analisis lanjutan terhadap hasil pengorganisiran data dengan menggunakan kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan sehingga diperoleh kesimpulan tertentu yang merupakan hasil jawaban dari rumusan masalah.
Sedangkan analisis data dalam Penelitian Kepustakaan  ada beberapa macam diantaranya:
1.      Analiss isi (content analysis)
Yaitu penelitian yang bersifat mendalam terhadap suatu isi suatu formasi tertulis atau tercetak tulisan tersebut. Analisis isi diartikan juga suatu tehnik penelitian untuk membuat inreferensi yang dapat ditiru  (reflicabel) dan kebenaran daya dengan memperhatikan konteksnya.
2.      Analisi komparasi
yaitu : dengan cara membandingkan objek penelitian dengan konsep pembanding. Dalam penelitian ini akan dihasilkan 2 kemungkinan yaitu Simpulan menyatakan bahwa konsep yang diteliti sama dengan konsep pembandingnya, dan Simpulan yang diteliti menyatakan ketidaksamaan.
Tujuan utama penelitian semacam ini adalah membandingkan apakah kasus yang diteliti mempunyai kesamaan dengan konsep pengujinya.
3.      Analisis historis
yaitu : dengan cara melakukan analisis kejadian-kejadian dimasa yang lalu untuk mengetahui kenapa dan bagaimana suatu peristiwa itu telah terjadi. Hasil yang ditemukan bermanfaat untuk menentukan apakah rentetan kejadian tersebut sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Selain tiga analis data di atas terdapat lima pendekatan berfikir yang dapat dilakukan dalam menganalisis data penelitian kepustakaan, yaitu:
1.      Induktif
Mengembangkan sebuah ide yang dikemukaan oleh seorang pakar, atau beberapa orang pakar menjadi sebuah pembahasan secara komperhensif, yang didukung oleh teori, konsep dan data dokumentasi yang relevan
2.      Deduktif
Menarik suatu sintesis (simpulan) pembahasan dari beragam sumbernya yang telah dikemukakan oleh para pakar atau data-data yang relevan dengan penelitian.
3.      Comperatif
Adalah mengemukakan fakta-fakta teoritis yang dikembangkan dari pakar yang satu dengan pakar yang lain, sehingga ditemukan garis pemisah perbedaan atau benang merah kesamaan pandang atau teori-teori yang dikemukakan, kemudian ditarik suatu simpulan.
4.      Deskriptif
Menggambarkan, mengemukakan atau menguraikan berbagai data/ teori yang telah ada. Dalam proses deskriptif dat terdapat dua macam. Pertama, deskriptif data hanya pada tataran permukaan luarnya saja. Artinya penelitian ini hanya menggambarkan apa yang tersurat pada teori / data yang ada, kemudian diikuti dengan analisis dan simpulan. Kedua, deskriptif data mendalam. Artinya penelitian tidak hanya menggambarkan data yang tersurat namun menemukan hakikat dibalik sebuah teori yang dikemukakan. Dengan kata lain penelitian ini berusaha mengungkap suatu makna dibalik teori yang dikemukakan yang selanjutnya dilakukan analisis dan simpulan.
5.      Interpretative
Pendekatan interpretative dilakukan untuk menafsirkan data-data primer atau skunder yang digunakan. Pendekatan berfikir ini dilakukan untuk membantu peneliti maupun pembaca dalam memahami sebuah teori atau konsep yang dipakai. Dengan interprestasi, sesorang peneliti menyederhanakan pemahamannya dan memudahkan bagi pembacanya untuk mengerti.
D.    Langkah-langkah dalam studi kepustakaan:
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian kepustakaan yaitu:
1.      Mendaftar semua variable yang perlu diteliti.
  1. Mencari setiap variable.
  2. Memilih deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia.
  3. Memeriksa indeks yang memuat variable-variabel dan topik masalah yang diteliti.
  4. Selanjutnya yang menjadi lebih khusus adalah mencari artikel-artikel, buku-buku, dan biografi yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan yang relevan dengan masalah yang diteliti.
  5. Setelah informasi yang relevan ditemukan, peneliti kemudian "mereview" dan menyusun bahan pustaka sesuai dengan urutan kepentingan dab relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti.
  6. Bahan-bahan informasi yang diperoleh kemudian dibaca, dicatat, diatur, dan ditulis kembali. Untuk keperluan ini biasanya peneliti dapat  menggunakan dua macam kartu, yaitu kartu bibliografi (bibliography card) dan kartu catatan(content card). Agar dapat dibedakan, kedua kartu tersebut dapat berbeda wamanya. Kartu bibliografi dibuat untuk mencatat keterangan tentang judul buku, majalah , surat kabar, dan jurnal. Catatan pada kartu bibliografi berisikan nama pengarang, judul buku, penerbit, dan tahun penerbitannya. Sedangkan pada kartu catatan atau content card, peneliti dapat menulis kutipan (quotation)dari tulisan tertentu, saduran, ringkasan, tanggapan atau komentar peneliti terhadap apa yang telah dibaca.
  7. Dalam langkah terakhir,yaitu proses penulisan penelitian dari bahan-bahan yang telah terkumpul dijadikan satu dalam sebuah konsep penlitian.
E.     Penutup
Dari uraian makalah di atas maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:
1.      Penelitian Kepustakaan dapat diartikan sebagai penelitian yang mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan-bahan kepustakaan seperti buku, majalah, catatan, naskah, dokumen dan sebagainya yang pada umumnya bahan-bahan tersebut didapatkan di perpustakaan
2.      Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian kepustakaan adalah pengumpulan data literature yaitu bahan-bahan pustaka yang koheren.
3.      Analisis data dalam Penelitian Kepustakaan  ada beberapa macam diantaranya: Analiss isi (content analysis), Analisi komparasi dan Analisis historis.

DAFTAR PUSTAKA
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah; Panduan Berbasis Penelitian Kualitatif, Lapangan dan Perpustakaan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.

Nazir, M., Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Gitamedia Press, 2006.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Banjarmasin: Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari, 2000.

Zed, Mestika,  Metodo penelitian kepustakaan, Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2008.


1 komentar: